Laman

Selasa, 16 September 2008

Adikku Penerus Papa


Mama kini telah melahirkan cabang bayi yang ada dalam kandungannya, ia melahirkan seorang anak laki-laki yang putih, bermata sipit, rambut yang kemerah-merahan dan ketampanannya menyerupai papaku. Bayi yang tentunya menjadi adik kandungku itu lahir tanpa harus dapat melihat wajah papanya, dan aku khawatir jika suatu saat ia akan menanyakan seperti apakah rupa papanya.
Sesuatu yang tidak kami sadari namun itu sangat nyata adalah adanya kehadiran atau campur tangan Allah dalam kehidupan kami, dan Allah mulai menunjukkan kasih sayang-Nya pada kami.
Suatu saat setelah terdengarnya berita duka atas meninggalnya Papa oleh keluarga yang berada di kota Tarakan pamanku (Ust. Marzuk Harun) dan papi (Ust. Amrin busurah) datang menjemput kami dan membawa kami untuk tinggal bersama di kota kecil itu.
Malam hari Bus antar provinsi telah datang menjemput keluargaku dan disaat itulah waktu yang akan memisahkan kami dari kampung halaman dan dari keluarga papa, kami akan memulai hidup baru di kalimantan. Dengan lingkungan yang baru dan dengan suasana yang baru pula. Mungkin disana tidak ada lagi yang akan menghina mama juga tidak ada lagi yang mengusik kehidupan keluarga kami.
***

Tidak ada komentar: